Selasa, 04 Januari 2011

Pemain terbaik, tapi hanya bisa jadi penonton

Indonesia memang tampil mengagumkan pada piala AFF pada akhir tahun lalu. Namun masih banyak yang harus disoroti usai pesta sepakbola negara-negara di Asia Tenggara tersebut. Mulai dari pengelolaan tiket hingga pemain yang tampil baik dan buruk serta kinerja pelatih pada tournament tersebut.

Namun ada satu hal yang luput dari pandangan para pecinta dan pengamat sepakbola pada gelaran AFF kemarin, yaitu pemain terbaik Liga Super Indonesia musim 2009/2010 bernama Kurnia Meiga Hermansyah hanya bisa menjadi penonton sepanjang tournament. Sebuah hal yang aneh tapi itulah kenyataan yang terjadi. Pada gelaran AFF 2010 pelatih tim nasional Alfred Riedl lebih memilih Haris Maulana atau Markus Horison yang melakukan beberapa kali blunder pada tournament tersebut.



Kurnia Meiga Hermansyah atau Entong merupakan penjaga gawang nomor satu dari klub Arema Indonesia sejak putaran kedua musim lalu dimana ia berhasil menggeser posisi Markus yang kemudian hijrah ke Persib Bandung. Penampilan Entong semakin baik dari pertandingan ke pertandingan dan puncaknya ketika ia meraih gelar pemain terbaik serta membawa Arema Indonesia menjadi Juara ISL dan Runner up Piala Indonesia musim lalu.

Pria kelahiran Jakarta, 07 Mei 1990 ini membuktikan bahwa dalam usia muda mampu berprestasi. Ini juga tak lepas dari kehadiran pelatih Robert Albert yang mempercayakan pemain muda dalam skuad Arema Indonesia. Apalagi dengan memiliki tinggi 1,84 m ia lagi-lagi berpotensi menggeser Markus dari kiper utama Tim Nasional.

Semoga para pelatih yang akan memimpin tim nasional dapat lebih selektif memilih pemain. Sehingga kita tidak akan melihat seorang pemain terbaik hanya jadi penonton bagi timnya.

GARUDA di dadaku ...
INDONESIA di hatiku ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar